Kediri – Calon Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menekankan, pihaknya bersama wakilnya Dewi Mariya Ulfa memprioritaskan mengusung program kerja yang bersifat mendasar dan dibutuhkan masyarakat. Di bidang pendidikan, beasiswa tak hanya ditujukan bagi pelajar dan mahasiswa, namun juga santri.
Hal itu disampaikan Mas Dhito, sapaan akrabnya dalam dialog dengan warga saat melakukan kampanye di Kecamatan Kandat. Mas Dhito menyampaikan, menjadi bupati merupakan orang yang paling bertanggung jawab atas pelayanan dasar kepada masyarakatnya.
Baca juga:
Tony Rosyid: Siapa Pasangan Ideal Anies?
|
Sektor pendidikan diakui masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh calon bupati yang nantinya terpilih. Diantaranya terkait, zonasi, maupun pungutan liar. Di kepemimpinan periode pertama Mas Dhito sangat intens untuk menangani hal itu.
“Pendidikan itu merupakan investasi untuk jangka panjang, ” katanya.Selasa (1/10/2024)
Salah satu upaya yang telah dilakukan dalam menangani permasalahan zonasi yakni dengan membangun sekolah SMP baru, diantaranya SMPN 2 Ngasem. Sedang, persoalan pungutan liar muncul di sekolah tingkat SMA yang menjadi kewenangan provinsi. Dalam hal ini, pihaknya tak tinggal diam dan mengkomunikasikan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Dalam sektor pendidikan ini, Mas Dhito juga aktif memberikan beasiswa bagi warga kurang mampu. Sejak awal kepemimpinannya di periode pertama Mas Dhito telah menggelontorkan anggaran mencapai Rp103, 95 miliar untuk beasiswa pendidikan kepada 47.544 penerima.
“Dalam satu tahunnya, kami menggelontorkan dana Rp30-35 miliar untuk beasiswa, ” ungkapnya.
Mas Dhito memastikan, jika nantinya kembali mendapatkan amanah dari masyarakat untuk memimpin Kabupaten Kediri, pihaknya bersama Mbak Dewi akan melanjutkan program beasiswa pendidikan yang telah dijalankan di periode pertamanya. Bahkan, kali ini beasiswa juga akan diberikan untuk santri.
“Kita memastikan beasiswa untuk santri masuk dalam program kami (Dhito-Dewi), ” tuturnya.
Sebagaimana diketahui dalam dialog bersama warga, Mas Dhito mendapatkan masukan supaya program beasiswa pendidikan tidak hanya menyasar siswa dari pendidikan formal, namun juga santri-santri yang bersekolah di pendidikan non formal.
“Santri itu kebanyakan kalangan menengah ke bawah, kami berharap Mas Dhito bisa membantu supaya mereka bisa melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya, ” ucap Muhammad Asrori Pengasuh Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) di Desa Ngreco.
Asrori mengaku lega dengan kepastian yang diberikan Mas Dhito. Menurut dia, program-program yang diusung Mas Dhito di periode pertama patut untuk dilanjutkan. Pihaknya bersama warga mengaku mendukung Mas Dhito supaya bisa kembali memimpin Kabupaten Kediri di periode kedua.